Puisi yang kauseduh untukku, bersambut pilu, tak berujung temu.-
Ingin kusambut, rindumu yang menggelayut, namun harapku fana, asaku sirna.-
Andai ku bisa datang menjenguk rindumu, kan kuhabiskan cangkir sepimu.-
Kita adalah sepasang rindu yang terbelenggu, hingga luruh tak mungkin berlabuh.-
Kusisipkan harap dalam penantianmu, agar tak retak candi rindumu.-
Maaf ku tak bisa menyuburkan semi cintaku, biarlah harapanmu mendekap gundahku.-
Usah kau resahkan airmata ini, derainya kan tetap hidupkan mimpi.-
Ingin kudekap erat mimpimu, di kedalaman waktu yang tlah lalu.-
Adaku dalam cemas rindumu, merintihkan tangis piluku.-
Sungguh kukira cinta kita kan bersatu, pun jua pupuh rindumu.-
Kutahu pedih yang kauadukan pada rembulan, relung kalbuku tersayat tak tertahankan.-
Cangkir puisiku telah penuh, siap untuk kau seduh, karena jalan yang kautempuh menghabiskan peluh.-
Kutahu betapa dalam cintamu apa dayaku semua hanya beradu bisu.-
Bagiku rindumu sudah cukup mengobati perihku, dalam alunan sajakmu yang syahdu.-
Aku menikmati sajak rindumu, penghibur keresahan hatiku.-
Dalam doa-doa yang kupanjat, kuingin merengkuh api rindumu yang menyala hangat.-
Takkan kubiarkan sajakmu bermuara di pusara, sementara aku bisa menjadi pelipur lara.-
Pada bait-bait pintamu padaNya, kubisikkan kata, semoga takdir kita menyatu di langitNya.-
Bagaimana senjaku bisa menyala sempurna, jika rindumu tak terucap dalam kata.-
Aku sudah berhati-hati, namun hatiku tetap jatuh..padamu.-
Air mata ini memang tak sanggup kutahan, maafkan aku membuatmu larut dalam kesedihan.-
Lekatkan namaku di sudut puisimu, hingga rindu itu terbalas satu demi satu.-
Rindu pun tak berkutik pada waktu, apapun wujudnya akan tetap berlalu.-
Sayang ku tak bisa menyelamatkan rindumu yang tenggelam di dasar hatiku.-
Kusiapkan bejana di mataku untuk menampung lelehan rindumu.-
Jika masing-masing kita adalah secangkir kopi, manis cintaku untukmu dan hangat rindumu untukku.-
Cemasmu dalam diam, hanya bisa membuatku mencekam.-
Aku tahu cintamu yang tak kenal masa, namun hanya doa yang bisa menentramkan rasa.-
Hujan yang turun di mataku, karena ku tak bisa menyambut rindumu.-
Biarlah ku hanya menjelma dalam ingatanmu, karena lidahku kelu tak mampu ucapkan rindu.-
Karena rindu yang tak jua berujung temu, sang dalang pun ragu akan kisahmu denganku.-
Dan segala sesuatu tentang rindu, adalah kamu.-
————
DS 3 November 2017 #Sajak
Kereeeen…
Thanks b4nny hihihi
Keceeh
Jadi, terinspirasi dari siapa?
Siapa yaa..hahaha
??
Mantap Dew… Lanjutken!!
terima kasih Mas!
test
Test OK